Rasululullah SAW pernah menegaskan bahwa sebaik-baik umat ialah yang mempelajari Alquran lalu mengamalkannya.
Alquran adalah “warisan” utama yang paling berharga. Ini pula yang mendasari visi dan misi Pesantren Al Quraniyah, Ceger, Pondok Aren, Tangerang, Banten.
Berkisah tentang berdirinya pesantren pimpinan KH Sobron Zayyan ini akan membangkitkan ghirah tentang pentingnya menggali dan mendalami Alquran. Embrio pesantren tersebut merupakan majelis taklim.
Sosok yang mendalami ilmu qiraat Alquran kepada sejumlah tokoh terkemuka, antara lain, Ustaz Muhassar Barran, Abdullah, HM Nasir, KH Husein Husin Ulujami, Drs KH Moh Ali Ulujami Jaksel, dan KH Muhsin Salim, ini bersama sejumlah pengurus Yayasan Pendidikan Al Quraniyah merintis sebuah pesantren.
Pendidikan formal dirintis dari taman pendidikan Alquran (TPA). Pada 2003 berdiri SMP IT Al Quraniyah. Pada 2007- 2008 pihaknya mulai menerima santri menetap. Dan, jumlahnya ketika itu mencapai 30 orang lebih.
Pesantren ini menitikberatkan pada pen didikan dan pendalaman Alquran. Pen dalaman tersebut ditempuh, baik melalui materi pelajaran, ilmu alat, ataupun ilmu Alquran itu sendiri. Ilmu alat yang di ajar kan, misalnya nahwu dah sharaf.
Sedangkan, ilmu Alquran yang diajarkan, misalnya tajwid, tahsin, dan qiraat. Dari segi penguatan ilmu Islam lainnya, pesantren ini mengajarkan hadis, tasawuf, fikih, dan disiplin ilmu lainnya.
Keseriusan pengasuh dan pembina di pondok pesantren ini meng antarkan para santrinya untuk menjuari segudang ajang kompetisi.
Pondok Pesantren Al Quraniyah men juarai berbagai lomba Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) mulai tingkat kota hingga internasional. Baru-baru ini santrinya, Ah mad Fauzi Ridwan, menjuarai MTQ se-Tangerang Selatan. Santri lainnya, Nurafriani, menjuarai Musabaqah Hifzil Quran (MHQ) pada tingkat yang sama.